Mengenal Konsensus dan Jenis-Jenis Konsensus dalam Blockchain

Kali ini JadiFullstack akan membahas tentang salah satu topik menarik dalam dunia blockchain yaitu konsensus

Konsensus merupakan sebuah mekanisme yang memungkinkan semua node dalam jaringan blockchain untuk mencapai kesepakatan mengenai keadaan data yang benar. Mekanisme ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan integritas jaringan.

Apa itu Konsensus dalam Blockchain?

Blockchain, sebagai sebuah sistem terdesentralisasi, sangat bergantung pada verifikasi transaksi oleh mayoritas node dalam jaringan. Verifikasi ini berfungsi untuk mengesahkan pembuatan blok di blockchain. Proses verifikasi ini dilakukan melalui konsep yang kita sebut sebagai konsensus ¹.

Jadi, kesimpulannya konsensus dalam blockchain adalah proses di mana semua node dalam jaringan setuju pada satu versi kebenaran. Ini memastikan bahwa semua transaksi yang ditambahkan ke blockchain adalah valid dan tidak ada transaksi yang dapat diubah setelah dikonfirmasi.

Jenis-Jenis Mekanisme Konsensus

Ada beberapa jenis mekanisme konsensus yang digunakan dalam blockchain, tetapi mekanisma yang paling umum dipakai adalah Proof of Work (PoW), the Proof of Stake (PoS) and the Practical Byzantine Fault Tolerance (PBFT)

1. Proof of Work (PoW)

Proof of Work adalah salah satu mekanisme konsensus paling terkenal yang digunakan oleh Bitcoin. Pada Bitcoin, PoW bekerja dengan cara berikut: Semua data dalam blok kandidat dihitung menggunakan nilai hash. Hash yang dihasilkan harus memenuhi tingkat kesulitan yang ditetapkan oleh sistem. Jika hash tidak sesuai dengan kriteria ini, maka proses perhitungan diulang dengan mengubah nilai nonce².

Nonce adalah nilai yang tidak bermakna tetapi sengaja ditambahkan ke dalam blok untuk mendapatkan hash yang sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Jika hash yang dihasilkan masih belum memenuhi aturan, nilai nonce akan terus diubah sampai penambang menemukan hash yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan².

Kelebihan dari PoW adalah Sangat aman dan sulit untuk diubah, Selain itu PoW sudah teruji waktu dan digunakan oleh banyak jaringan blockchain besar. Sedangkan kekurangannya adlalah konsumsi energi yang sangat tinggi dan waaktu transaksi yang relatif lambat.

2. Proof of Stake (PoS)

Proof of Stake adalah mekanisme konsensus yang lebih efisien energi dibandingkan PoW. Dalam PoS, validator dipilih untuk menambahkan blok baru berdasarkan jumlah koin yang mereka miliki dan “taruhkan” dalam jaringan.

Kelebihan dai PoS adalah lebih hemat energi dibandingkan PoW dan waktu transaksi yang lebih cepat. Sedangkan kekurangannya adalah rentan terhadap sentralisasi jika sebagian besar koin dimiliki oleh sedikit orang dan lebih kompleks dalam implementasi.

3. Byzantine Fault Tolerance (BFT)

Byzantine Fault Tolerance adalah mekanisme konsensus yang memastikan jaringan tetap berfungsi meskipun beberapa node berperilaku buruk atau tidak jujur. Contoh implementasi BFT adalah dalam blockchain Hyperledger.

kelebihan dari BFT adalah tahan terhadap perilaku node yang buruk dan cepat dan efisien dalam jaringan kecil. Sedangkan kekurangannya adalah kurang efisien dalam jaringan besar dan lebih kompleks dalam implementasi.

Mengapa Konsensus Penting dalam Blockchain?

Konsensus penting dalam blockchain karena merupakan kunci untuk memastikan bahwa blockchain tetap aman, terdesentralisasi, dan tahan terhadap manipulasi. Tanpa mekanisme konsensus, tidak ada cara untuk memastikan bahwa semua transaksi yang ditambahkan ke blockchain adalah valid dan tidak ada yang dapat memodifikasi data yang sudah ada.

Semoga artikel ini membantu kita memahami konsep konsensus dalam blockchain. Konsep konsensus ini masih kulitnya saja yang kita bahas. Kita akan membahas lebih dalam tentang konsensus terutama di masing-masing jenis konsensus di artikel sendiri

Baca juga Review Pintu : All In One Crypto App Terbaik di Indonesia.

Jika ada pertanyaan atau ingin mempelajari lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami di JadiFullstack!